Railbus ini hanya satu set yang terdiri dari tiga gerbong dengan kapasitas mencapai 160 penumpang. Nilai pengadaannya mencapai Rp 16 miliar yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahap pertama tahun 2009 dan tahap kedua 2010.
"Kecepatan maksimumnya bisa mencapai 100 kilometer per jam tapi kami turunkan sekitar 60 kilometer per jam karena operasinya di kota," katanya.
Ia memperkirakan railbus ini bisa beroperasi paling lambat pertengahan akhir tahun ini. "Sebab sekarang masih dimatangkan interiornya dan masih ada kendala jembatan di Wonogiri yang perlu diperbaiki," ucapnya.
Berbeda dengan railbus di Palembang yang digunakan secara gratis bagi pelajar dan mahasiswa, railbus Solo-Wonogiri ini akan digunakan secara komersial untuk penumpang umum. "Mengenai operasionalnya termasuk tarif dan pengelolaannya kami serahkan ke pemerintah, bukan domain INKA," tambahnya.
Joko menyambut baik railbus yang bakal beroperasi di lintas Solo-Wonogiri ini. "Angkutan railbus ini kita harapkan jadi angkutan massal yang murah dan efektif. Jalur-jalur kereta yang sudah mati di Solo bisa kita hidupkan lagi untuk mendukung jalur railbus," tuturnya.
Mengenai pengelolaan atau operasionalnya, Joko belum bisa memastikan. "Menurut saya karena railbus ini melintas di beberapa kota, lebih baik dikelola sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya.
PT INKA menyarankan beberapa alternatif pengelolaan railbus, misalnya dikelola badan usaha yang dibentuk pemerintah daerah atau bisa bekerja sama dengan PT Kereta Api dan swasta.
Joko datang beserta rombongan yang terdiri dari pejabat Pemkot Surakarta termasuk Dinas Perhubungan dan belasan wartawan Surakarta. Jajaran Direksi PT INKA dan rombongan Wali Kota sempat menjajal railbus yang melintas di lintasan yang berada di areal pabrik INKA, artikel dari tempointeraktif.
"Kecepatan maksimumnya bisa mencapai 100 kilometer per jam tapi kami turunkan sekitar 60 kilometer per jam karena operasinya di kota," katanya.
Ia memperkirakan railbus ini bisa beroperasi paling lambat pertengahan akhir tahun ini. "Sebab sekarang masih dimatangkan interiornya dan masih ada kendala jembatan di Wonogiri yang perlu diperbaiki," ucapnya.
Berbeda dengan railbus di Palembang yang digunakan secara gratis bagi pelajar dan mahasiswa, railbus Solo-Wonogiri ini akan digunakan secara komersial untuk penumpang umum. "Mengenai operasionalnya termasuk tarif dan pengelolaannya kami serahkan ke pemerintah, bukan domain INKA," tambahnya.
Joko menyambut baik railbus yang bakal beroperasi di lintas Solo-Wonogiri ini. "Angkutan railbus ini kita harapkan jadi angkutan massal yang murah dan efektif. Jalur-jalur kereta yang sudah mati di Solo bisa kita hidupkan lagi untuk mendukung jalur railbus," tuturnya.
Mengenai pengelolaan atau operasionalnya, Joko belum bisa memastikan. "Menurut saya karena railbus ini melintas di beberapa kota, lebih baik dikelola sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya.
PT INKA menyarankan beberapa alternatif pengelolaan railbus, misalnya dikelola badan usaha yang dibentuk pemerintah daerah atau bisa bekerja sama dengan PT Kereta Api dan swasta.
Joko datang beserta rombongan yang terdiri dari pejabat Pemkot Surakarta termasuk Dinas Perhubungan dan belasan wartawan Surakarta. Jajaran Direksi PT INKA dan rombongan Wali Kota sempat menjajal railbus yang melintas di lintasan yang berada di areal pabrik INKA, artikel dari tempointeraktif.
wah,, asyik nih,, kayak di eropa aja....
BalasHapusiya dunkk, ayo naik
BalasHapushehe
BalasHapussip...!
BalasHapusyo dolan nag solo wira- wiri.
BalasHapussip...... i like it
BalasHapusoke
BalasHapus